PENA DAKWAH

sumber informasi dakwah untuk para muslim

Melejitkan Potensi Diri, Meraih Kesempurnaan


Manusia itu memiliki dua potensi kekuatan ilmiah nazhariyah (pengetahuan dan pemikiran), kekuatan ‘amaliah iradiyah (perbuatan dan kehendak). Kebahagiaan yang sempurna bagi manusia sangat tergantung pada penyempurnaan kedua kekuatan ini.
Kiat menyempurnakan kekuatan Ilmiah
Cara untuk menyempurnakan kekuatan ilmiah hanya bisa dilakukan dengan:
• Mengenali Zat yang telah menciptakan dirinya, Nama-nama dan Sifat-sifatNya.
• Mengetahui jalan yang bisa mengantarkan kepada-Nya.
• Harus mengenali dirinya sendiri.
• Mengetahui aib-aib yang dimilikinya.
Dengan lima pengetahuan ilmiah seorang manusia akan bisa memperoleh kesempurnaan kekuatan ilmiah. Orang yang paling berilmu adalah orang yang paling mengerti dan paling paham tentang-Nya.
Kiat menyempurnakan kekuatan amaliah
Untuk menyempurnakan kekuatan amaliah iradiyah hanya bisa diraih dengan menjaga hak-hak Allah Subhana wa ta’ala yang harus ditunaikan hamba (tauhid dan taat) dan menegakkannya dengan ikhlas, shidq (jujur dan benar), penuh nasihat, ihsan, mutaba’ah (mengikuti tuntunan)
dan menyadari serta mengakui karunia Allah kepada dirinya, menyadari kekurangan dirinya dalam menuanaikan hak-hakNya. Sehingga dia pun merasa malu menghadap-Nya dengan pengabdian (yang kurang) seperti itu karena dia menyadari bahwa pengabdiannya itu belum bisa memenuhi hak-hak-Nya sebagaimana seharusnya, bahkan jauh sekali di bawah semestinya.

Tanpa Pertolongan Allah itu tak mungkin diraih

Tidak mungkin seorang manusia menempuh jalan untuk menyempurnakan kedua kekuatan ini kecuali dengan pertolongan Allah. Allahlah yang memberikan hidayah kepadanya menuju jalan yang lurus, jalan yang diajarkan Allah kepada wali-waliNya dan mereka mendapat keistimewaan dengan menempuhnya. Allahlah yang bisa menjuhkan dirinya dari melenceng keluar dari jalan tersebut. Penyimpangan dari jalan lurus itu bisa terjadi karena rusaknya kekuatan amaliahnya sehingga dia terjatuh dalam kesesatan. Ataujuga penyimpangan itu terjadi karena rusaknya kekuatan amaliahnya sehingga dia berhak mendapatkan murka.

Maka kesempurnaan dan kebahagiaan insane tidak mungkin tercapai kecuali dengan terkumpulnya seluruh perkara ini tadi (kekuatan ilmiah dan amaliah serta pertolongan Allah).

Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi
Murajaah: Ustadz Abu Saad

0 komentar:

Posting Komentar